Setiap peradaban (dan agama) punya hari raya. Hari raya adalah momen ketika semua orang bergembira meluapkan suka cita. Zaman pra-Islam, peradaban jahiliyah Quraisy (Arab) selalu merayakan hari raya dengan berpesta-pora. Mereka menari,
Setiap peradaban (dan agama) punya hari raya. Hari raya adalah momen ketika semua orang bergembira meluapkan suka cita. Zaman pra-Islam, peradaban jahiliyah Quraisy (Arab) selalu merayakan hari raya dengan berpesta-pora. Mereka menari,
Pada masa awal dakwah Nabi Muhammad, Muslim yang sedikit jumlahnya mengalami ancaman, teror, penindasan, penganiayaan, dan pembunuhan. Kaum Muslim pun sembunyi-sembunyi, tak berani menampakkan diri. Demi keselamatan, nabi lalu memerintahkan mereka pergi
Sekitar tahun 619 atau 620, Nabi Muhammad melakukan perjalanan luar biasa. Nabi menembus langit bertemu Allah. Itulah perjalanan jasmani dan ruhani sekaligus. Disebut isra mikraj. Isra adalah perjalanan nabi dari Masjidil Haram
Tatkala Nabi Muhammad wafat, banyak yang tak percaya. Nabi adalah manusia termulia, utusan Allah, pembawa wahyu untuk seluruh umat manusia. Umar bin Khattab pun tak percaya. Ia menduga nabi sedang pingsan. Umar
Ketika kaum Muhajirin hijrah ke Madinah (sebelumnya bernama Yastrib) sekitar tahun 622, situasinya tidak mudah. Memang mendapat sambutan kaum Anshar, tetapi namanya imigran tentu menghadapi sejumlah masalah di tempat baru. Tidak mudah
Konflik Arab versus Israel adalah konflik abadi. Dengan episentrum masalah Palestina, temperatur panas Timur-Tengah tak turun-turun, bahkan ikut membuat seluruh bumi terbakar. Timur-Tengah menjadi padang pertempuran yang terus membara. Berulang kali, bertahun-tahun,
Tanggal 17 Ramadhan diperingati sebagai turunnya wahyu (Nuzulul Quran) saat Nabi Muhammad bertafakur, merenung, mengasingkan diri di gua Hira, sekitar 4 kilometer dari pusat kota Mekkah. Nabi sering menyendiri ke gua Hira
Pada awal kenabian, orang Quraisy menguji Nabi Muhammad. Orang Quraisy bertanya pada rabi Yahudi di Madinah. Maklum, orang Yahudi dianggap punya pengetahuan tentang kenabian. Rabi Yahudi pun menitipkan “soal-soal ujian” untuk ditanyakan
Ketika memperluas dakwah, Nabi Muhammad tidak hanya bersurat kepada penguasa Romawi Timur dan Persia, tetapi juga penguasa-penguasa setempat lainnya. Salah satunya penguasa Alexandria (Mesir) yang disebut Al-Muqawqis. Surat nabi kepada Al-Muqawqis dibawa
Nabi Muhammad mengutus Abu Musa Al-Asy’ari dan Mu’adz bin Jabal untuk menjadi pemimpin di daerah Yaman. Masing-masing sebagai pemimpin (eksekutif) dan hakim (yudikatif). Sebagai pedoman dalam memimpin dan melayani masyarakat setempat, tentu