Kapal-kapal kayu, seperti pinisi, adalah hasil tangan-tangan terampil penduduk Desa Ara, sekitar 180 kilometer arah timur Makassar, Sulawesi Selatan. Sejak lahir, orang Ara ibarat ditakdirkan berbakat membuat perahu/kapal. Namun, sampai kapan mereka
Kapal-kapal kayu, seperti pinisi, adalah hasil tangan-tangan terampil penduduk Desa Ara, sekitar 180 kilometer arah timur Makassar, Sulawesi Selatan. Sejak lahir, orang Ara ibarat ditakdirkan berbakat membuat perahu/kapal. Namun, sampai kapan mereka
Setelah berjam-jam menyusuri padang savana di Taman Nasional Rawa Aopa Watumohai di Sulawesi Tenggara, rasa penasaran tak sirna jua. Niat mengintai rusa dan anoa pun pupus sudah karena jejak mereka tidak mudah
Cara orang Toraja mewarisi tradisi leluhur sungguh luar biasa. Pesona ritus rambu tuka’ dan rambu solo’ yang sakral, atraktif, dan kolosal mampu menyedot perhatian dunia. Namun, ritus itu dinilai terlalu banyak menguras
Bertahun-tahun silam para pelaut Makassar dan Bugis berlayar mengarungi samudra dengan kapal-kapal kayu, termasuk jenis pinisi. Ketangguhan kapal tradisional itu kini juga menembus badai dan gelombang laut itu. Mampukah kapal kayu itu
Bunyi gesekan alat tenun di Desa Bira dan Darubiah, Kecamatan Bontobahari, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, nyaris tak terdengar lagi. Alat tenun bukan mesin maupun gedokan hanya teronggok di kolong-kolong rumah panggung penduduk.
NURAINI, siswi kelas VI SDN 224 Pangia di Desa Samangki, Kecamatan Simbang, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, termenung memandangi bangunan sekolahnya yang hancur. Bersama 43 temannya yang lain, dia tak punya sekolah lagi,
SOROT lampu mobil mengusik warga Beringin Jaya, Kecamatan Baebunta, Luwu Utara, pada Sabtu (9/4) malam. Di kegelapan malam itu, mereka terlihat kedinginan setelah banjir melanda desa mereka berhari- hari. Jalanan bekas terlindas
SEJAK kasus dugaan korupsi di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah periode 1999-2004 mencuat, citra lembaga terhormat itu menukik drastis. Selama ini, para anggota DPRD itu terkenal dengan segala atributnya, termasuk derajat dan fasilitas,
DI depan kamera raut wajah Syamsuddin, Sekretaris Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sulawesi Selatan, Senin (11/10) siang, terlihat kosong. Nyaris tanpa ekspresi. Dia terkejut lantaran baru tahu bahwa dirinya ditetapkan sebagai tersangka pertama
HARO cuma tersenyum ketika dijuluki “Tarzan dari Maros” atau Ambo’na ceba yang dalam bahasa Bugis berarti “bapak kera”. Ia mampu bergaul dengan kera-kera hitam sulawesi (Maccaca maura), bahkan ikut memikirkan cara melestarikannya