Korupsi Menenggelamkan Demokrasi

Sulit sekali membersihkan negeri ini. Kotoran tersebar di mana-mana. Keelokan negeri untaian Zamrud Khatulistiwa ini semakin memudar. Sapu-sapu bersih kian banyak terlumuri sampah. Awal tahun 2020 yang sejatinya disambut dengan harapan baru, justru disergap dengan operasi tangkap tangan (OTT) KPK. Bupati Sidoarjo Saiful Ilah ditangkap pada 7 Januari 2020 . Ia diduga menerima suap pengadaan beberapa proyek infrastruktur.      

Continue reading “Korupsi Menenggelamkan Demokrasi”

Epistemokrasi

Lebaran yang berdekatan dengan Pemilu 2019 bukan sebuah koinsiden waktu semata. Perputaran waktu adalah regularitas yang memiliki makna dalam setiap momennya. Lebaran atau Idul Fitri 1440 H pada Rabu-Kamis (5-6/6), yang didahului dengan puasa Ramadhan, ibarat periode spiritualisme yang membersihkan kerak-kerak noda materialisme yang penuh nafsu busuk, serakah, arogan. Pemilu 2019 tak ubahnya tontonan watak manusia (zoon politicon) yang ambisius. Tanpa fondasi nilai-nilai moral, pentas politik hanya pelampiasan tabiat kerakusan, yang oleh Machiavelli (1469-1527) digambarkan seperti singa (lion), sekaligus licik penuh tipu daya mirip rubah (fox).

Continue reading “Epistemokrasi”

Kalau Kau Sibuk Mencela

Takdir apa yang menimpa negeri ini tatkala pertarungan Pilpres 2019 terus-menerus disesaki dengan perdebatan negatif dan penuh kebohongan? Alih-alih kompetisi bukan semakin membaik seiring semakin mendekatnya hari-H pemilihan umum pada 17 April, panggung politik justru terus-terusan mempertontonkan dialog dan adegan yang membosankan, bahkan memuakkan. Semakin kencang seruan agar kebohongan (hoaks) dan fitnah dihindari, realitasnya malah semakin menjadi-jadi. Seakan-akan selalu muncul peluru baru untuk menembak lawan politik.

Continue reading “Kalau Kau Sibuk Mencela”

Jangan Taktik Negatif

Tahun 2002, Pedro Castillo beradu takdir politik. Ia ikut bertarung dalam pemilihan presiden Bolivia. Seperti banyak pilpres di negara lain, pilpres di Bolivia juga begitu sengit. Tekad Castillo untuk merebut kursi presiden tak main-main. Ia pun menyewa konsultan politik asal Amerika Serikat. Sang konsultan seorang perempuan, namanya Jane Bodine. Di tangan Bodine, Castillo bertarung dengan gaya lain. Bodine menyulap Castillo dengan menghalalkan segala cara. Strategi dan taktik kotor pun digunakan untuk memenangi pilpres dan merebut kursi presiden.

Continue reading “Jangan Taktik Negatif”

Langkah Merah: Gerakan PKI 1950-1955

“Sesungguhnya buku ini bisa dipakai sebagai bahan untuk mempertebal kewaspadaan nasional dan kearifan sejarah”

Prof Dr Taufik Abdullah

Subhan SD, Langkah Merah: Gerakan PKI 1950-1955, Pengantar Prof Dr Taufik Abdullah, Yogyakarta, Bentang Budaya, cetakan pertama (1996), cetakan kedua (1999), tebal xvi + 130 halaman

Fenomena politik dunia yang endemik sepanjang akhir abad ke-20 adalah perubahan-perubahan sangat drastis dan radikal dalam ideologi komunis. Perubahan itu memberikan indikasi bahwa komunisme yang di awal abad ke-20 begitu mempunyai daya tarik dengan munculnya revolusi proletar tahun 1917 sehingga memunculkan negara Uni Soviet, pada akhirnya berhadapan dengan kondisi di mana ideologi itu tidak mampu mengikuti derasnya zaman. Belum lagi melampaui satu abad, komunisme sudah tertelan zaman.

Continue reading “Langkah Merah: Gerakan PKI 1950-1955”

Jualan Kecap

Oleh M Subhan SD

Presiden Joko Widodo marah lagi. Lagi-lagi soal pencatutan nama presiden. Nama Presiden Jokowi dicatut untuk dukung-mendukung calon Ketua Umum Partai Golkar. Meskipun tidak semarah seperti pencatutan nama pada kasus ”papa minta saham” PT Freeport Indonesia pada akhir 2015, Wakil Presiden Jusuf Kalla, Selasa (10/5), menggambarkan, ”Presiden sangat marah akibat dikatakan begitu.” Ada dua alasan mengapa Jokowi marah. Pertama, Jokowi bukan anggota Partai Golkar. Kedua, tidak ingin mengembalikan lagi cara-cara Orde Baru dalam dukung-mendukung seseorang.

Continue reading “Jualan Kecap”