
Yerusalem adalah kota di mana konflik begitu abadi: perang, pembantaian, penumpasan, penghancuran, pertumpahan darah. Setiap penaklukan melahirkan tragedi. Dalam 4.000 tahun terakhir, Yerusalem luluh-lantak dihancurkan seluruhnya setidaknya dua kali, dikepung 23 kali, diserang 52 kali, ditaklukkan dan direbut kembali sebanyak 44 kali, lalu ditaklukkan secara secara damai dua kali (Cline, 2004). Salah satu penaklukan damai terjadi tahun 638 (tahun 16 H) ketika pasukan Muslim mengepung kota itu dipimpin para komandan antara lain Abu Ubaidah bin Jarrah (583-639), Amr bin Ash (585-664), Khalid bin Walid (592-642). Orang Arab menyebut Yerusalem sebagai Illiya, merujuk Aelia Capitolina, nama yang diberikan Kaisar Romawi Hadrian (berkuasa 117-138) tahun 135 yang membangun kembali kota sesudah dihancurkan pasukan Romawi zaman Titus tahun 70.
Continue reading “Yerusalem, Umar, dan Agama yang Damai”