Cara Allah Memberi Hiburan

Sekitar tahun 619 atau 620, Nabi Muhammad melakukan perjalanan luar biasa. Nabi menembus langit bertemu Allah. Itulah perjalanan jasmani dan ruhani sekaligus. Disebut isra mikraj. Isra adalah perjalanan nabi dari Masjidil Haram di Mekkah menuju Masjidil Aqsa di Yerusalem. Menaiki “kendaraan ultrasonik” bernama buraq, Jarak Mekkah-Yerusalem sekitar 1.238 kilometer itu ditempuh hanya beberapa saat. Buraq, menurut gambaran nabi, “..seekor hewan yang lebih rendah daripada bighal tetapi lebih tinggi dari keledai, hewan tersebut berbulu putih dan dikenal nama Buraq. Hanya dengan sekali langka buraq dapat sampai ke tempat sejauh mata memandang..” (HR  Bukhari-Muslim). Bighal atau bagal adalah persilangan antara kuda dan keledai.

Continue reading “Cara Allah Memberi Hiburan”

Manusia Termulia

Tatkala Nabi Muhammad wafat, banyak yang tak percaya. Nabi adalah manusia termulia, utusan Allah, pembawa wahyu untuk seluruh umat manusia. Umar bin Khattab pun tak percaya. Ia menduga nabi sedang pingsan. Umar sampai berbicara keluar masjid yang didengar banyak orang. Semua gundah. Semua pilu. Semua kebingungan. Mereka hidup bersama nabi, menyaksikan kehidupannya, mendengar tutur katanya yang lembut, menyaksikan kesantuan perilakunya. Para wanita memukul-mukul muka sendiri. Di luar Umar terus berbicara di depan banyak orang bahwa nabi hanya pergi kepada Tuhan seperti Nabi Musa yang menghilang dari tengah-tengah umatnya selama 40 hari.

Continue reading “Manusia Termulia”

Panutan dan Kepatuhan

Khalid bin Walid (592-642) adalah panglima perang. Ia jenderal di lapangan pertempuran. Sebagai komandan militer, namanya menggetarkan lawan-lawannya. Dia adalah otak di balik kemenangan pasukannya mengalahkan pasukan Muslim dalam Perang Uhud tahun 625. Kala itu Khalid masih berada di barisan pasukan kafir Quraisy. Setelah memeluk Islam, ia menjadi pembela terdepan. Sampai Nabi Muhammad memberi julukan “Syaifullah” (pedang Allah). Ia pun menjadi komandan perang di barisan Muslim yang memenangi berbagai pertempuran. Tugasnya di medan pertempuran terus berlanjut. Sewaktu Abu Bakar Ash-Shiddiq menjadi khalifah periode 632-634, Khalid termasuk komandan (dari 11 komandan pasukan) yang dikirim untuk memerangi pemberontakan kaum kafir dan mereka yang murtad, serta munculnya nabi-nabi palsu.

Continue reading “Panutan dan Kepatuhan”

Cara Beragama Orang Berilmu

Mazhab Maliki dan Mazhab Syafi’i memiliki pertalian keilmuan teramat dekat. Pendiri mazhab Maliki adalah Imam Malik. Nama lengkapnya Malik bin Anas bin Malik bin `Amr Al-Asbahi Al-Madani. Lahir di Madinah sekitar tahun 93 H atau tahun 712. Imam Malik wafat sekitar tahun 795 atau 174 H. Pendiri mazhab Syafi’i adalah Imam Syafi’i atau Abu Abdullah Muhammad bin Idris Asy-Syafi’i Al-Muthalibi Al-Qurasyi. Imam Syafi’i lahir di Gaza, Palestina, tahun 150 H atau tahun 767. Imam Syafi’i wafat di Fustat, Kairo tahun 205 H atau tahun 820. Imam Syafi’i adalah seketurunan dengan Nabi Muhammad, melalui jalur Muthalib. Hubungan Imam Malik dan Imam Syafi’i ini memang begitu dekat, antara guru dan murid. Imam Malik adalah guru Imam Syafi’i.

Continue reading “Cara Beragama Orang Berilmu”

Mencintai Negeri

Ketika kaum Muhajirin hijrah ke Madinah (sebelumnya bernama Yastrib) sekitar tahun 622, situasinya tidak mudah. Memang mendapat sambutan kaum Anshar, tetapi namanya imigran tentu menghadapi sejumlah masalah di tempat baru. Tidak mudah juga untuk beradaptasi. Misalnya, orang Yahudi penduduk Madinah kerap mengganggu atau mengejek. Bahkan penduduk Madinah pun ada saja yang tidak puas bahkan merasa tersaingi dengan kehadiran Muslim dari Mekkah itu. Belum lagi pada bulan-bulan awal itu di Madinah tengah dilanda wabah. “Ketika kami tiba di Madinah, kota tersebut dilanda wabah penyakit yang serius,” kata Aisyah.  Suatu hari Aisyah menemukan ayahnya, Abu Bakar Ash-Shiddiq dan mantan budak, Bilal bin Rabah berbaring di tanah. Mereka mengerang kesakitan karena mengalami demam tinggi. Bilal yang berbaring di pojok bahkan bersenandung kesakitan mengekspresikan kerinduan pada Mekkah.

Continue reading “Mencintai Negeri”

Arab vs Israel, Ironi Dua Saudara

Konflik Arab versus Israel adalah konflik abadi. Dengan episentrum masalah Palestina, temperatur panas Timur-Tengah tak turun-turun, bahkan ikut membuat seluruh bumi terbakar. Timur-Tengah menjadi padang pertempuran yang terus membara. Berulang kali, bertahun-tahun, bahkan berpuluh-puluh tahun, kata damai menjadi barang yang sangat mahal. Kalau ditambah lagi dengan sejarah masa lampau, rasanya ribuan tahun konflik di Timur-Tengah sudah membatu, sangat sulit mencair. Inilah bila dua “saudara” terlibat konflik: berkepanjangan, kronis, berdarah-darah, tak ada yang mau mengalah.

Continue reading “Arab vs Israel, Ironi Dua Saudara”

Yusya Menahan Matahari

Yerikho adalah kota purba. Disebut juga Ariha. Ariha berarti “bau wewangian”. Juga bermakna “bulan”. Slogannya the oldest city in the world 10.000 years. Artinya sudah ada kehidupan pada tahun 9000 SM ketika masyarakat pemburu-pengumpul-peramu (hunter-gathers) Natufian (An-Natifiyyun) zaman Mesolitikum. Sekitar tahun 8000 SM, Yerikho sudah menjadi permukiman. Kelompok-kelompok masyarakat sudah terorganisir. Bahkan sudah dibangun tembok benteng. Yerikho menjadi kota pertama yang dilengkapi tembok. Tembok kota ini terkenal kokoh. Tidak mudah ditembus serangan dari luar. Tembok kota baru runtuh saat diserbu bani Israil di bawah komando Nabi Yusya.

Continue reading “Yusya Menahan Matahari”

Piramid, Tempat Melihat Tuhan?

Piramid adalah ikon Mesir. Bangunan berbentuk limas ini sangat fenomenal. Piramid dikenal makam raja-raja kuno dan tempat ibadah. Juga tempat penyimpanan barang-barang berharga. Sebagai benda sejarah, barang-barang yang ada di piramid banyak dijarah bahkan sejak masa kuno juga. Apakah piramid cuma sebagai makam para fir’aun? Peter Der Manuelian, egyptolog dan Direktur Arsip Giza di Museum Seni Rupa Boston (2004-2011) menjelaskan bahwa banyak orang menganggap piramid hanyalah kuburan, padahal sebetulnya piramid juga bicara soal kehidupan. Di piramid tampak penggambaran orang bekerja di ladang, merawat ternak, pertukangan, pembuat pakaian, ritual keagamaan, dan proses pemakaman. Dengan begitu, piramid juga termakna bagaimana orang-orang Mesir kuno menata kehidupan.

Continue reading “Piramid, Tempat Melihat Tuhan?”

Wahyu

Tanggal 17 Ramadhan diperingati sebagai turunnya wahyu (Nuzulul Quran) saat Nabi Muhammad bertafakur, merenung, mengasingkan diri di gua Hira, sekitar 4 kilometer dari pusat kota Mekkah. Nabi sering menyendiri ke gua Hira setelah mendapatkan tanda-tanda wahyu lewat mimpi baik.  Pengasingan diri atau khalwat atau tahannuth adalah latihan-latihan spiritual penuh disiplin,  yang juga sudah ada dalam tradisi-tradisi religius lainnya (Armstrong, 2001). Nabi kembali ke rumah ketika bekal habis. Setelah mengambil perbekalan yang disiapkan Khadijah, sang istri, lalu nabi balik lagi ke gua Hira.

Continue reading “Wahyu”

Nabi Syu’aib dan Orang-orang Curang

Bangsa Madyan tinggal di jalur strategis. Diperkirakan terletak di bagian paling barat Arab Saudi (sebelah barat Tabuk) dan Yordania selatan (Aqabah dan Ma’an). Jalur ini di masa silam merupakan bagian dari rute perdagangan klasik, titik persimpangan di pantai dari Laut Merah, antara Yaman dan Suriah (selatan-utara) dan antara Irak dan Mesir (timur-barat).  Mereka mengontrol rute perdagangan klasik itu. Karena itu, bangsa ini mayoritas berprofesi pedagang. Tetapi sebagai pedagang mereka bertindak curang. Setiap transaksi jual-beli, mereka mengurangi kadar takaran dan timbangan. Mereka dicap orang-orang curang (al-mutaffifin). Al-Mutaffifin adalah surat ke-83 dalam Al-Quran. “Celakalah bagi orang-orang yang curang (dalam menakar dan menimbang)! (Yaitu) orang-orang yang apabila menerima takaran dari orang lain mereka minta dicukupkan, dan apabila mereka menakar atau menimbang (untuk orang lain), mereka mengurangi” (QS. Al-Mutaffifin: 1-3).

Continue reading “Nabi Syu’aib dan Orang-orang Curang”