Sepekan setelah Lebaran lalu, pada suatu sore yang cerah, di ruangan terbuka sebuah restoran di sudut Novokuznetskaya, Moskwa, Rusia; sebuah kehormatan diundang makan malam oleh Duta Besar RI untuk Rusia merangkap Belarus
Sepekan setelah Lebaran lalu, pada suatu sore yang cerah, di ruangan terbuka sebuah restoran di sudut Novokuznetskaya, Moskwa, Rusia; sebuah kehormatan diundang makan malam oleh Duta Besar RI untuk Rusia merangkap Belarus
Istanbul, Turki, masih terasa panas pada Senin (18/7), yang adalah hari ketiga pasca kudeta gagal sekelompok faksi militer, Jumat (15/7) malam. Bandara Attaturk sempat diambil alih. Penerbangan terhenti dan tertunda, termasuk rombongan
Oleh M Subhan SD I follow the Moskva Down to Gorky Park Listening to the wind of change… Where the children of tomorrow dream away (dream away) In the wind of change
Oleh M Subhan SD Jabatan Perdana Menteri pada 1950-1951 dan Menteri Penerangan (1946-1947 dan 1948-1949), serta pemimpin Fraksi Masyumi di parlemen (dekade 1950-an) tidak membuat Mohammad Natsir (1908-1993) silau dengan semua jabatan
Oleh M Subhan SD Pilihan Presiden Joko Widodo atas Komisaris Jenderal (Pol) Tito Karnavian—Kepala BNPT—sebagai calon tunggal Kapolri pengganti Jenderal (Pol) Badrodin Haiti, seperti biasanya, terus menjadi buah bibir. Bedanya, jika waktu-waktu
Oleh M Subhan SD We have spilt an ocean of blood for the brotherhood and unity of our people and we shall not allow anyone to touch or destroy it from within.
Oleh M Subhan SD Pekan lalu, saya menikmati Big Game (2014), film aksi-petualangan besutan sutradara kelahiran Helsinki, Finlandia, Jalmari Helander. Film itu mengisahkan pesawat Air Force One ditembak jatuh oleh teroris, yang tak lain
Oleh M Subhan SD Pancasila sedang naik daun. Terlebih, kemarin, 1 Juni, dikenang sebagai Hari Lahir Pancasila. Mengacu pada sidang-sidang Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI), 29 Mei-1 Juni 1945, sekitar
Oleh M Subhan SD Kalau Mahkamah Agung tidak merasa ternista dan terganggu oleh kasus hukum yang mengguncang ranah peradilan sekarang ini, tamatlah sudah hukum negeri ini. Masalahnya, bukan orang biasa yang meruntuhkan
Oleh M Subhan SD Di Lapangan Merah persis di depan Kremlin yang ratusan tahun menjadi simbol keangkeran Tsar (abad XVII-XX) dan rezim Komunis (1922-1991) atribut ”palu-arit” cuma menjadi cendera mata unik. Orang