“Reshuffle” dan ”Rijsttafel”

handining

Sepekan setelah Lebaran lalu, pada suatu sore yang cerah, di ruangan terbuka sebuah restoran di sudut Novokuznetskaya, Moskwa, Rusia; sebuah kehormatan diundang makan malam oleh Duta Besar RI untuk Rusia merangkap Belarus M Wahid Supriyadi. Ada juga diplomat Darmawan Suparno (Minister Counsellor) dan Nanang Fadillah. Di meja makan, kami berdiskusi banyak hal. Dubes antara lain bercerita tentang pemerintahan Presiden Rusia Vladimir Putin yang semakin kuat.

Continue reading ““Reshuffle” dan ”Rijsttafel””

Kudeta

Blue Mosque, H+3 kudeta (Foto: Subhan SD))

Istanbul, Turki, masih terasa panas pada Senin (18/7), yang adalah hari ketiga pasca kudeta gagal sekelompok faksi militer, Jumat (15/7) malam. Bandara Attaturk sempat diambil alih. Penerbangan terhenti dan tertunda, termasuk rombongan tim Liga Kompas Gramedia yang transit sebelum terbang untuk bertanding di Piala Gothia di Swedia.

Continue reading “Kudeta”

Mental Lama

Oleh M Subhan SD

Gorky Park, musim panas 2016 (Foto: Subhan SD)

I follow the Moskva

Down to Gorky Park

Listening to the wind of change…

Where the children of tomorrow dream away (dream away)

In the wind of change (in the wind of change

(Scorpions di Taman Gorky, 1989)

Gedung tempat Lenin menggelar rapat menyusun gerakan revolusi di Nevsky Prospekt, Saint Petersburg, Rusia, pada 13 April 1917, kini sudah berubah total. Tak tampak lagi sebagai gedung pergerakan. Gedung itu sudah jadi restoran piza, makanan khas Italia. Kapitalisme sudah menghajar komunisme di tempat kelahirannya. Wajah Rusia telah berubah.

Continue reading “Mental Lama”

Pemimpin Karbitan

Oleh M Subhan SD 

Jabatan Perdana Menteri pada 1950-1951 dan Menteri Penerangan (1946-1947 dan 1948-1949), serta pemimpin Fraksi Masyumi di parlemen (dekade 1950-an) tidak membuat Mohammad Natsir (1908-1993) silau dengan semua jabatan itu. Natsir tidak mau menggunakan politik aji mumpung atau mentang-mentang. Bagi Natsir, jabatan bukanlah tempat untuk berburu fasilitas atau privilese.

Continue reading “Pemimpin Karbitan”

Perintah Presiden

Oleh M Subhan SD

Pilihan Presiden Joko Widodo atas Komisaris Jenderal (Pol) Tito Karnavian—Kepala BNPT—sebagai calon tunggal Kapolri pengganti Jenderal (Pol) Badrodin Haiti, seperti biasanya, terus menjadi buah bibir. Bedanya, jika waktu-waktu sebelumnya pembicaraan hampir selalu diwarnai polemik, kontroversi, atau penolakan; kali ini mulus. Resistensi nyaris tidak ada. DPR pun bersuara bulat mendukung Tito.

Continue reading “Perintah Presiden”

Tito

Oleh M Subhan SD

We have spilt an ocean of blood for the brotherhood and unity of our people and we shall not allow anyone to touch or destroy it from within.

(Josip Broz Tito)

Begitulah Marsekal Tito (1892-1980), arsitek bangsa Yugoslavia modern. Berani menumpahkan lautan darah untuk persaudaraan dan kesatuan bangsa, dan takkan membiarkan siapa pun menghancurkannya dari dalam. Di zamannya, Tito berhasil merekatkan semua etnik dan menjadikan Yugoslavia sebagai bangsa yang disegani pasca Perang Dunia II (1939-1945).

Continue reading “Tito”

Apa Rasanya Berkuasa?

Oleh M Subhan SD

Pekan lalu, saya menikmati Big Game (2014), film aksi-petualangan besutan sutradara kelahiran Helsinki, Finlandia, Jalmari Helander. Film itu mengisahkan pesawat Air Force One ditembak jatuh oleh teroris, yang tak lain konspirasi di internal mereka. Penumpang pesawat tewas. Seperti tipikal heroisme film-film Hollywood, Presiden Amerika Serikat William Alan Moore (diperankan Samuel Jackson) selamat dan terdampar di belantara Finlandia.

Continue reading “Apa Rasanya Berkuasa?”

Menjiwai Pancasila

Oleh M Subhan SD

Pancasila sedang naik daun. Terlebih, kemarin, 1 Juni, dikenang sebagai Hari Lahir Pancasila. Mengacu pada sidang-sidang Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI), 29 Mei-1 Juni 1945, sekitar dua bulanan sebelum Indonesia merdeka, Moh Yamin, Soepo- mo, Soekarno (Bung Karno) berpidato tentang falsafah dan asas negara. Bung Karno akhirnya mengusulkan nama Pancasila. Presiden Joko Widodo pun menerbitkan Keppres Nomor 24 Tahun 2016 yang menetapkan 1 Juni 1945 sebagai Hari Lahir Pancasila dan ditetapkan sebagai hari libur nasional, walau efektif mulai tahun depan.

Continue reading “Menjiwai Pancasila”

Lonceng Kematian

Oleh M Subhan SD

Kalau Mahkamah Agung tidak merasa ternista dan terganggu oleh kasus hukum yang mengguncang ranah peradilan sekarang ini, tamatlah sudah hukum negeri ini. Masalahnya, bukan orang biasa yang meruntuhkan benteng hukum, melainkan penegak hukum. Kasus penangkapan dua hakim di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Bengkulu, Janner Purba dan Toton, adalah lonceng kematian hukum di negeri ini, setelah bertubi-tubi penegak hukum digelandang ke jeruji besi karena suap.

Continue reading “Lonceng Kematian”

Cendera Mata Unik

Oleh M Subhan SD

Korban rezim karya seniman Chubarov (Foto: Subhan SD)

Di Lapangan Merah persis di depan Kremlin yang ratusan tahun menjadi simbol keangkeran Tsar (abad XVII-XX) dan rezim Komunis (1922-1991) atribut ”palu-arit” cuma menjadi cendera mata unik. Orang Rusia telah melemparkannya ke jalanan penuh debu. Ada pin, gantungan kunci, topi, kaus, yang dijajakan di jalanan bersama matryoshka, boneka kayu khas Rusia. Dijual sangat murah. Dan, wisatawan memborong sebagai kenang-kenangan. Palu-arit bukan lagi simbol ideologi. Ia cuma menjadi ”oleh-oleh”.

Continue reading “Cendera Mata Unik”