M Subhan SD Penetapan Firli Bahuri, Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi, sebagai tersangka pemerasan sungguh tak mengejutkan. Selama ini Firli merupakan sosok kontroversial. Figurnya bermasalah di lembaga KPK. Tetapi ia selalu lepas dari
M Subhan SD Penetapan Firli Bahuri, Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi, sebagai tersangka pemerasan sungguh tak mengejutkan. Selama ini Firli merupakan sosok kontroversial. Figurnya bermasalah di lembaga KPK. Tetapi ia selalu lepas dari
M Subhan SD KEMENANGAN Ferdinand “Bongbong” Marcos Jr dalam pemilihan presiden Filipina pertengahan Mei ini, menjadi alarm bagi demokrasi di Indonesia. Belum genap empat dekade setelah people power yang menumbangkan sang ayah
Oleh M Subhan SD Partai politik pasca Undang-undang Nomor 19 Tahun 2019 mengenai pemberantasan korupsi, tampaknya mulai berada di atas angin. Berbeda saat era UU sebelumnya, UU No 30 Tahun 2002 yang
Sulit sekali membersihkan negeri ini. Kotoran tersebar di mana-mana. Keelokan negeri untaian Zamrud Khatulistiwa ini semakin memudar. Sapu-sapu bersih kian banyak terlumuri sampah. Awal tahun 2020 yang sejatinya disambut dengan harapan baru, justru
Seperti hilangnya keperkasaan petinju legendaris ”anak ajaib” Mike Tyson yang dijungkalkan oleh underdog James ”Buster” Douglas pada 11 Februari 1990, kedigdayaan ”anak nakal” Komisi Pemberantasan Korupsi pun terjungkal setelah revisi Undang-Undang Nomor
Hari masih pagi. Kala itu , Sabtu, 23 Mei 2009. Embun masih menempel di daun-daun di Tebing Bueong’i Bawi (Owl’s Rock), Desa Bongha, Kota Gimhae, Provinsi Gyeongsangnam, Korea Selatan bagian tenggara-selatan. Sepagi itu
Lebaran yang berdekatan dengan Pemilu 2019 bukan sebuah koinsiden waktu semata. Perputaran waktu adalah regularitas yang memiliki makna dalam setiap momennya. Lebaran atau Idul Fitri 1440 H pada Rabu-Kamis (5-6/6), yang didahului
Mereka yang ngotot untuk memenangkan jagoannya di ajang pilpres segera terjawab setelah 17 April 2019. Tetapi, yang perlu dicermati adalah perjalanan ke arah itu yang membuat energi bangsa nyaris terkuras habis dan
Keterlaluan! Barangkali hanya sekata itu yang tepat menggambarkan betapa destruktifnya korupsi terus merusak watak banyak pemegang mandat rakyat di negeri ini. Satu per satu pemimpin di daerah bertumbangan. Mereka bukan pemimpin yang
Merawat demokrasi tak kalah sulit kala membangunnya. Dalam perjalanan 20 tahun pascareformasi 1998, demokrasi belum benar-benar terkonsolidasi. Demokrasi seperti ayunan, diombang-ambing pengayunannya. Banyak elite politik mendapat berkah dari demokrasi, tetapi berapa banyak