subhan.esde@yahoo.com

Al-Quran dan Sains

Malam-malam di Paris pada tahun 1975 terasa panjang buat Maurice Bucaille (1920-1998). Sebagai ahli bedah, ia nyaris tak bisa tidur saat memimpin penelitian mumi fir’aun Merneptah. Mumi itu ditemukan pada 1898 oleh egyptolog Victor Loret di Lembah Raja-raja di Luxor. Pada 1907 perbannya dibuka oleh egyptolog Elliot Smith. Merneptah diduga fir’aun yang mati di Laut Merah saat memburu Nabi Musa memimpin Bani Israil eksodus dari Mesir. Merneptah (berkuasa 1213-1204 SM), anak Ramses II (berkuasa 1279-1213 SM). Ramses II diduga fir’aun yang mengadopsi bayi Musa dari Sungai Nil.    

Mumi Merneptah yang berumur 3.000 tahun itu “dikuliti” di Paris. Ada  pemeriksaan radiografi, thoraks, endoskopi perut, dan pemeriksaan mikroskopis lainnya. Temuan sisa-sisa garam memperkuat bukti Merneptah mati di laut. Walaupun dihantam gelombang, “badannya” tetap utuh. Bucaille mencari penjelasannya. Dia membaca peristiwa eksodus di Taurat dan Injil. Ia hanya menemukan “orang Mesir mati” dan “tiada yang tinggal”. Dia pergi ke konferensi medis di Arab Saudi. Ternyata, Al-Quran memberi clue jelas. “Hari ini Kami selamatkan badanmu, supaya kamu menjadi pelajaran bagi (generasi) yang datang sesudahmu dan sesungguhnya kebanyakan manusia lengah dari tanda-tanda kekuasaan Kami (QS Yunus: 92). Tertulis eksplisit “badan yang diselamatkan”, bukan sekadar kematian.    

Bucaille kegirangan. Di konferensi itu ia pun berteriak, “Saya telah masuk Islam dan percaya pada Al-Quran”. Ia kagum mengapa Al-Quran (abad VI) sudah bicara sains yang baru ditemukan pada abad XIX atau XX (Bucaille, Bibel, Qur’an, dan Sains Modern). Al-Quran adalah sumber ilmu pengetahuan. Ia menjadi petunjuk bagi manusia (hudan lin nas). Maka, alangkah sia-sia bila mengabaikanya. Dan, di zaman sekarang sudah banyak Al-Quran digital. Tinggal diunduh di HP sehingga saat di kantor, KRL, mal, dll, begitu simpel membaca Al-Quran. Selagi ada waktu luang pas stay at home di masa pandemi Covid dan puasa pula, pahalanya makin berlipat ganda. 

Ngabuburit Senja, 9 Ramadhan 1441/2 Mei 2020