Oleh: M Subhan SD Pandemi virus corona membuat penduduk bumi terpojok: memasuki kehidupan normal baru (new normal). Tiada cara lain setelah miliaran manusia tak berdaya, ratusan negara kelimpungan, ratusan rezim penguasa tak berkutik, partai
Oleh: M Subhan SD Pandemi virus corona membuat penduduk bumi terpojok: memasuki kehidupan normal baru (new normal). Tiada cara lain setelah miliaran manusia tak berdaya, ratusan negara kelimpungan, ratusan rezim penguasa tak berkutik, partai
Bilal bin Rabah (580-640), muadzin bersuara merdu itu, meradang. Dalam sebuah pertemuan, Abu Dzar Al-Ghifari (wafat 653) berkata rasis padanya, “Engkau juga anak orang berkulit hitam menyalahkanku.” Abu Dzar tidak suka omongannya dibantah Bilal.
Kemarau panjang yang menimpa Bani Israil terjadi berulang kali. Tanah kering kerontang. Tandus! Tentu mustahil bisa ditanami tumbuh-tumbuhan. Mengadulah Bani Israil kepada Nabi Musa untuk meminta hujan. Musa pun memimpin umatnya berdoa kepada Allah.
Menjelang milenium kedua Sebelum Masehi, tanah Israil dilanda kekeringan. Kala itu rajanya Nabi Sulaiman, yang mewarisi dari ayahnya, Nabi Daud. Sulaiman pun bergegas bersama dengan umatnya memanjatkan doa meminta hujan kepada Allah. Dalam perjalanan,
Membaca kisah Nabi Ayub di masa pandemi Covid-19 ini terasa menyejukkan. Kisah itu membuat hati tenang, dan bisa mengambil pelajaran bagaimana menghadapi penyakit yang membuat seluruh penduduk bumi ini kalang kabut. Ayub adalah potret
Jauh sebelum doktrin persamaan (egalite) dikumandangkan dalam Revolusi Perancis 1789, prinsip itu sudah diwarisi lama dalam tradisi Islam. Semua orang setara. Kalangan elite atau rakyat jelata, tidak ada pembedaan perlakuan. Kasus ini dapat ditelusuri
Banjir besar di zaman Nabi Nuh bisa jadi proses penyucian bumi. Allah telah membinasakan orang-orang tak beriman, kecuali Nuh dan keluarganya beserta orang-orang beriman. “Kemudian Kami menyelamatkannya Nuh dan orang-orang yang bersamanya di dalam
Langit yang begitu luas enggan menerima amanah tatkala ditawari oleh Allah. Bumi yang kokoh pun tidak berani menerimanya. Gunung yang besar-besar juga tak bernyali. Hanya manusia yang berani menerima tantangan itu. Langit, bumi, gunung
Sewaktu diperintahkan Allah untuk menyembelih seekor sapi betina, Bani Israil terus mempertanyakan. Mereka meminta Nabi Musa, “Mohonkanlah kepada Tuhanmu untuk kami agar Dia menjelaskan kepada kami tentang (sapi betina) itu.” Musa menyampaikan jawaban Allah,
‘Ad dan Tsamud! Dua bangsa ini sangat hebat: bertubuh besar, kuat, kemampuan teknologi canggih, dan keahlian seni adiluhung. Kemungkinan hidup pada milenium k-3 sampai ke-2 Sebelum Masehi. Dua bangsa ini berasal dari keturunan sama: