subhan.esde@yahoo.com

Mendatangi Markas Bajak Laut One Piece di Tokyo


Ketika tiba di Tokyo, setelah menikmati perjalanan yang nyaman dengan kereta supercepat Shinkansen dari Osaka, beberapa waktu lalu, saya dan rombongan wartawan langsung diantar ke Tokyo Tower. Tokyo Tower bukanlah bangunan full hunian, melainkan menara tempat pemancar komunikasi dan lokasi observasi.

Tokyo Tower mirip menara Eiffel di Paris dan kerap dijadikan lokasi syuting film, seperti Godzilla dan King Kong Escapes. Tokyo Tower yang terletak di Shiba-koen, Minato, Tokyo, itu tingginya 333 meter atau struktur bangunan tertinggi kedua setelah Skytree setinggi 634 meter. Menara karya arsitek Tachū Naitō itu mulai dibangun pada Juni 1957 dan dibuka pada Desember 1958.

Saat tiba di kaki menara yang dominan berwarna oranye itu, kami disambut gerimis tipis. Beruntung udara mendung karena berhari-hari didera panas terik sejak perjalanan dari Fukuoka di bagian selatan Jepang. Jadi, hari itu, suasana hati agak tenang dan nyaman. Namun, langsung tersadar bahwa Tokyo Tower bukan sekadar menara pemancar.

Tokyo Tower juga menjadi ”markas” bajak laut dalam One Piece. Ah, tampaknya remaja di era akhir 1900-an pasti mengenal One Piece. Pasalnya, sejak tahun 1997, saat terbit, komik manga dan anime One Piece kemudian cepat populer dan meledak, termasuk di Indonesia.

”One Piece” yang Laris

One Piece berkisah tentang sekelompok bajak laut. Pemimpinnya adalah Monkey D Luffy yang tiba-tiba menjadi ”manusia karet” yang melar setelah memakan gomu gomu, salah satu dari buah iblis. Monkey D memimpin ekspedisi pencarian harta karun legendaris yang disebut ”One Piece”.

Dalam perjalanan itu, Monkey D dan kelompoknya menemui banyak orang, baik yang kemudian menjadi teman maupun musuh. Begitu sampai di markas mereka, kami langsung disuguhi atraksi (live action) tokoh-tokoh One Piece dengan teknologi canggih. Cukup menghibur!
Komik One Piece adalah karya Eiichiro Oda. Manga-nya terbit pada 1997 di majalah Shonen Jump. Di Indonesia, manga ini diterbitkan Elex Media Komputindo. Dan, hingga kini, setelah 18 tahun berjaya, komik One Piece tetap eksis.

Manga ini membuat penjualan dan sirkulasi Shonen Jump naik drastis. Beberapa kali komik ini memecahkan rekor penjualan. Bahkan, manga yang diterbitkan dalam banyak bahasa ini tercatat sebagai manga tercepat yang berhasil mencapai penjualan di atas 2,1 juta kopi hanya dalam empat hari.

Dan, dengan total lebih dari 250 juta kopi, manga One Piece barangkali menjadi komik terlaris melampaui komik-komik lainnya. Dengan rekor penjualan hampir 4 juta kopi dalam suatu sesi, One Piece boleh jadi mengalahkan buku-buku laris lainnya termasuk serial Harry Potter.
Apalagi One Piece telah menggurita dengan multiplatform: film layar lebar, serial televisi, video animasi. Versi serial TV dimulai pada Oktober 1999. Versi TV yang diproduksi Studio Toei Animation telah mencapai lebih dari 700 episode di Jepang. Sejumlah sutradara telah menggawangi serial TV itu, antara lain Konosuke Uda, Junji Shimizu, Munehisa Sakai, Hiroaki Miyamoto, dan Toshinori Fukazawa.

Untuk film, One Piece juga melahirkan belasan. Sejak film One Piece: The Movie tahun 2000, One Piece tidak pernah berhenti diproduksi setiap tahunnya. Beberapa di antaranya adalah Clockwork Island Adventure, Chopper’s Kingdom on the Island of Strange Animals, Dead End Adventure, The Cursed Holy Sword, Baron Omatsuri and the Secret Island, The Giant Mechanical Soldier of Karakuri Island, Episode of Arabasta: The Desert Princess and the Pirates, One Piece Film: Strong World, One Piece 3D: Straw Hat Chase, One Piece Film: Z.

Sejarah industri kreatif

Manga yang bergenre petualangan, aksi, fantasi, drama-komedi ini memang telah menorehkan sejarah dalam industri seni kreatif. Tidak hanya di Jepang, One Piece juga populer di berbagai negara. Dengan rekor-rekor tersebut, sejumlah penghargaan telah diraih One Piece. Misalnya saja terakhir The Guinness World Records menetapkan Eiichiro Oda dan One Piece sebagai ”karya komik serial terbanyak yang ditulis sendiri (penulis tungal)” pada Juni 2015.

Nah, di ”markas” yang dibuka pada Maret lalu itu tampaknya pengunjung dapat berkelana ke pulau-pulau dan laut biru tempat perburuan harta karun. Jam operasinya mulai pukul 10.00 hingga 22.00. Tiket masuknya seharga 3.200 yen (sekitar Rp 320.000) untuk dewasa dan 1.600 yen (Rp 160.000) untuk anak-anak.

Pengunjung dapat berfoto dengan tokoh-tokoh One Piece juga, baik aktor-aktor pemeran One Piece dalam live action atau patung-patung tokoh One Piece. Jika ingin membeli suvenir One Piece, banyak ragamnya, mulai dari hiasan kecil, kaus, topi, hingga properti lainnya. Di kaki Tokyo Tower (lantai bawah) pun terdapat sejumlah kios cendera mata, supermarket, dan ada pula restoran jika perut mulai terasa lapar.

Kompas.web, Rabu, 22 Juli 2015, CATATAN DARI JEPANG